JAILOLO,Teluknews.com – Bawaslu Provinsi Maluku Utara (Malut), mencatat Halmahera Barat (Halbar) sebagai daerah rawan kecurangan pada proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember mendatang.
Ini diungkapkan Kordinator Devisi (Kordiv) Penindakan Bawaslu Malut Masita Nawawi saat menghadiri acara Launching Komunitas Pemilih (Copi) Cerdas yang digelar Bawaslu Halbar di Kecamatan Ibu, Kamis (13/8).
Menurut Masita, di Maluku Utara ada dua daerah yang rawan yakni, Halbar dan Halmahera Utara, karena sesuai pantauan setiap momentum politik, sering terjadi mobilisasi Aparatur Sipil Nagara (ASN), Politik Unag dan Isu Srah.
“Kerawanan kecurangan pemilu pernah terjadi pada proses Pileg tahun lalu dan itu terjadi di halbar, selain itu wilayah enam desa juga menjadi rawan, sehingga Halut-Halbar menjadi daerah rawan,”ungkapnya.
Untuk mengatasi tingkat kerawanan pemilu, kata Masita, masyarakat harus berpartisipasi dalam melakukan pengawasan jalanya proses pemilihan, karena pesonil bawaslu sangat terbatas dan tidak mampu mengawasi ribuan masyarakat dalam menghadapi pelaksanaan pilkada.
“Jadi partisipasi masyarakat melakukan pengawasan pilkada sangat penting, agar tujuan terciptanya pilkada jujur, adil dan demokratis bisa tercapai,”katanya.
Masita berharap, para bakal calon dan simpatisan juga jangan membuat berita hoax, membuat isu sarah, serta tidak membuat ujaran kebencian, karena konflik tidaknya proses pilkada ada ditangan bakal calon dan pendukungya.
“Para calon dan tim sukses diharapkan pada saat kampanye harus menyampaikan Visi-Misi, bukan menyampaikan ujaran kebencian, informasi hoax dan isu sara, karena untuk menjadikan masyarakat sebagai pemilih cerdasa, para calon harus menyampaikan visi-misi, bukan ujaran kebencian,”pungasnya. (red)