HALBAR, Teluknews.com – Resminya kapal Tol Laut beroperasi di Halmahera Barat (Halbar) sejak Januari lalu, kini katifitasi bongkar muat di Pelabuhan Matui Kecamatan Jailolo mulai ramai.
Kepala UPP Jailolo Rahman Soamole ketika dikonfirmasi, Minggu (16/2) menyatakan, komitmen pemkab halbar dan UPP Jailolo untuk meningkatkan perekonomian di Halbar, perlahan sudah mulai terasa, karena pelabuhan kontainer di Matui telah disinggahi kapal Tol Laut, sehingga aktifitas bongkar muat di Pelabuhan matui sudah mulai lancar.
”Layanan pengiriman dan layanan fasilitas pelabuhan sudah memadai, sehingga aktifitas bongkar muat sudah mulai lancar,”ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rahman mengaku, masuknya kapal Tol Laut yang ke duakalinya di pelabuhan Matui, sudah meninggalkan 10 kontainer di areal pelabuhan, sehingga pada saat pengiriman barang dari halbar ke Surabaya pada jadwal kapal berikut, sudah bisa menggunakan 10 kontainer yang telah tersedia.
”Semua jajaran UPP Jailolo telah siap melakukan pelayanan di pelabuhan Matui dan juga melibatkan Pemda dan stakeholder terkait,”katanya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdangangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Martinus Djawa menambahkan, Disperindagkop saat ini sebagai operator layanan jasa Tol Laut di Halbar, sehingga barang pokok yang saat ini dari Surabaya dan langsung di bongkar di Jailolo, dengan menggunakan jasa kapal tol laut itu, untuk mempermudah pengusaha atau pelaku ekonomi.
”Jadi barang-barang dari Surabaya maupun Makasar, tidak lagi dibongkar di Kota Ternate, tapi langsung di bongkar di pelabuhan Matui,”cetusnya.
Mantan Pj Bupati Halut ini menjelaskan, kapal tol laut yang sandar di pelabuhan Matui pada Sabtu (15/2) lalu, membawa barang dari Surabaya berupa 4 kontainer semen dengan jumlah sebanyak 1.600 sak, 1 kontainer yang isinya 700 sak terigu, 1 kontainer beras dan 1 kontainer barang campuran. Sementara untuk pengiriman barang dari Jailolo ke Surabaya itu, 75 ton Kopra yang diisi dalam 5 konteiner dan 2 kontainer berisi 27 ton cumi.
”jadi pengusaha atau pelaku ekonomi yang mau mengirim barang ke Surabaya, agar segera menghubungi petugas di Disperindag, sehingga bisa dilakukan registrasi,”pungkasnya. (red)