Sofifi, Teluknews.com- Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menargetkan, pembebasan lahan untuk mega proyek pembangunan Bandara Loleo yang terletak di Desa Ake Tobololo, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan akan rampung pada Februari tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Maluku Utara, Adnan Hasanudin menyampaikan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya harus menyiapkan peta bidang lahan yang sementara ini tengah disusun.
“Yang membuat kita agak kesulitan adalah pembuatan peta bidang, karena masing-masing pemilik tanah memiliki batas masing-masing, dan rata-rata berdomisili di Pulau Tidore, sehingga harus dipanggil satu per satu,” kata Adnan saat diwawancarai Haliyora, Selasa (14/2/2023).
Adnan menjelaskan, tugas dari Disperkim Malut sudah sangat jelas, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
“Jadi tugas Perkim hanya dua, yaitu perencanaan dan persiapan, sementara itu untuk pelaksanaan dan eksekusi merupakan tugas Badan Pertanahan Nasional atau BPN. Ketika kita sudah membuat semua peta bidang baru dokumen tersebut kita serahkan ke BPN untuk segera dilakukan pengukuran ulang,” terangnya.
Adnan menyebutkan, lahan dengan luasan 400 hektar untuk bandara baru di Maluku Utara ini tidak bisa dibayar sekaligus, namun dilakukan secara bertahap.
“Anggaran yang disiapkan Pemprov itu sebesar Rp 30 miliar di tahun 2023 ini. Dibayar secara bertahap, untuk tahap pertama seluas 5 hektar sesuai regulasi, karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh Pemprov melalui Perkim. Sisanya itu melalui Pertanahan akan tetapi anggarannya Pemprov yang tanggulangi,” papar Adnan.
Lanjutnya, hingga saat ini tercatat sudah sebanyak 200 orang pemilik lahan yang terdata dalam daftar pemilik lahan di lokasi bandara tersebut.
“Yang sudah tercover kurang lebih 200 orang, dan kemungkinan ada tambahan karena saat ini sudah mulai terbuka pada saat pembuatan peta bidang. Untuk harga tetap di angka Rp 23 ribu permeter, dan itu sudah kita sosialisasikan ke masyarakat,” tandas Adnan Hasanuddin. (Red)