TERNATE, Teluknews – DPD NasDem Kota Ternate menilai pernyataan Ketua DPW NasDem Maluku Utara Achmad Hatari adalah keliru dan gagal paham.
Sekretaris Bidang Politik dan Isu Strategis DPD NasDem Kota Ternate, M. Lessy menyebut, narasi yang didengungkan sangat merugikan partai. Komentar atau narasi yang seakan-akan Hatari meminjamkan uang kepada Ketua dan Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Ternate sangatlah keliru.
“Sebagai seorang ketua waliyah harusnya beliau sadar akan ucapan beliau itu. Saya pribadi sangat menyayangkan sikap ketua DPW Bapak Dr. Ahmad Hatari yang telah mengomentari masalah dana saksi ke publik. Padahal ini masalah internal yang tidak pantas bicarakan ke luar,” katanya, Kamis (14/3).
Lessy mengatakan, polemik ihwal dana saksi Rp350 juta yang diributkan Hatari sebenarnya bisa didiskusikan di forum resmi. Seperti di rapat pengurus antara Hatari dengan pengurus DPD NasDem Kota Ternate.
“Kan itu harus dikomunikasikan baik-baik secara oraganisatoris dan itu kalau beliau faham. Ketua wilayah harusnya sadar dan kembali baca juknis dari DPP NasDem soal sumbangan atau partisipasi dana saksi per setiap caleg se-indonesia. Sebagai kader partai dan pengurus, saya sangat perihatin dengan narasi yang dibangun oleh ketua DPW, ini menunjukan ketua wilayah gagal faham,” terangnya.
Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Bidang Politik dan Isu Strategis DPD NasDem Kota Ternate, M. Lessy ketika mengomentari pemberitaan ihwal pinjaman dana saksi yang sebelumnya diberikan kepada Djasman Abubakar.
Ancam Boikot Aktivitas Sekretariat
Dalam klarifikasi tertulis yang diterima teluknews ini, Lessy meminta Hatari agar tidak lagi membuat narasi-narasi liar di publik, terutama soal meminta kembali uang saksi.
Hatari juga diminta oleh Lessy setop memberikan ancaman berupa pemecatan kepada Tauhid dan Djasman. Apabila terus menerus mengancaman akan memecat Ketua dan Sekretaris Nasdem Kota Ternate, Lessy memastikan adanya aksi protes di depan Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Maluku Utara dan memboikot aktivitas sekretariat.
“Juga meminta DPP NasDem agar memecat Bapak Dr. Achmad Hatari dari ketua wilayah kerana gagal dalam menjalankan fungsi sebagai seorang ketua,” sebutnya.
“Saya tegaskan bahwa proses mekanisme pemberhentian ataupun pemecatan anggota partai/pengurus itu ada mekanisme dalam AD/ART partai, bukan ikut maunya ketua wilayah. Ini bukan perusahaan pribadi saudara ketua wilayah lantas suka-suka pecat orang,” sambungnya.
Selain mengomentari kisruh internal, dia juga membantah ihwal Tauhid yang diwacanakan merapat ke Gerindra.
Lessy mengemukakan, isu tersebut hanya opini liar dan sengaja dibuat beberapa oknum tertentu.
“Saya tegaskan bahwa isu terkait Ketua DPD Partai NasDem Kota Ternate merapat ke salah satu partai politik adalah hoaks alias tidak benar. Ini sengaja dibuat oleh beberapa oknum tertentu di luar sana, dan saya tahu siapa-siapa yang membangun opini liar ini,” tandasnya. (red)