Kejari Halbar Tetapkan Alfredsun Bassay sebagai Tersangka Korupsi Proyek

- Jurnalis

Kamis, 21 Maret 2024 - 17:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tersangka Alfredsun Bassay dikawal ketika keluar dari ruangan pemeriksaan dan menuju mobil tahanan Kejari Halmahera Barat.

Tersangka Alfredsun Bassay dikawal ketika keluar dari ruangan pemeriksaan dan menuju mobil tahanan Kejari Halmahera Barat.

JAILOLO, Teluknews – Kejari Halmahera Barat (Halbar) menetapkan Alfredsun Bassay sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan talud penahan banjir senilai Rp 1,2 miliar.

Pelaksana Harian Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Halmahera Barat, Edi Djuebang mengatakan, penetapan Alfredsun sebagai tersangka setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan. Alfredsun diperiksa dari pukul 10.00 hingga sekira pukul 14.00 WIT.

Alfredsun adalah pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek yang berlokasi di Desa Gamlamo, Kecamatan Ibu tersebut. Pada paket proyek ini, dilaporkan terdapat kerugian negara mencapai ratusan juta rupiah.

Dari hasil perhitungan atau audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Maluku Utara, terkonfirmasi adanya temuan sebesar Rp 497 juta lebih.

“Berdasarkan PKN atau Perhitungan Kerugian Negara BPKP Maluku Utara, kerugian negara mencapai Rp.497.029.140,” sambung Edi, Kamis (21/3).

Edi yang juga Kepala Seksi Intijen Kejari setempat ini mengonfirmasi bakal ada tersangka lain selain Alfredsun. Saat ini, lanjut Edi, Bidang pidana khusus masih melakukan pengembangan lebih lanjut.

“Pasti lebih dari satu, tidak mungkin cuman PPK-nya saja,” ucapnya.

Dalam perkara ini, tersangka Alfredsun dijerat Pasal 2 dan 3 Undang-undang Tipikor dengan ancaman minimal 4 tahun bui dan maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta rupiah dan paling banyak Rp 1 miliar.

Baca Juga :  Dapat Penghargaan dari Ombudsman RI, Kapolres Kepsul: Ini "Cambuk" bagi Polres Kepsul

Sedangkan di Pasal 3, tersangka bisa di penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun. Yang bersangkutan jua denda paling sedikit Rp 50 juta dan maksimal Rp 1 miliar.

Sebagai pengingat, Proyek Talud Gamlamo menelan anggaran sebesar Rp.1,2 miliar pada tahun 2021 lalu. Proyek tetsebut dikerjakan CV Bintang Sintesa Utama. (bur)

Berita Terkait

Pemuda Todowongi Halbar Aniaya Wartawan Brindonews
Polres Halmahera Barat Ciduk Pria Asal Jawa Tengah di Ternate
Salah Satu Pentinggi Perusahaan Tambang Mencuat di Sidang AGK
Gandeng Wartawan, Sat Intelkam Polres Halbar Bagi bagi Takjil
Praktisi Hukum Desak Kejati Telusuri Dugaan Korupsi Salmin Janidi
Uang Dugaan Korupsi AGK Mengalir ke Sejumlah Perempuan
KPK Diminta Ambil Alih Kasus Preservasi Jalan-Jembatan Keliling Tidore
Dua Kali Tidak Hadir, Agus: KPK Bisa Panggil Paksa Bos Hotel Batik
Berita ini 59 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 Januari 2024 - 14:20 WIB

Pemprov dan BPK Malut Gelar Pertemuan Manajemen Aset

Kamis, 3 Agustus 2023 - 10:55 WIB

Pungli di Dukcapil Halmahera Barat Terkuak, GMNI dan LMND Demo Kadiscapil

Minggu, 28 Mei 2023 - 12:35 WIB

Wagub M. Al Yasin Ali Resmi Lepas 1.078 Jamaah Calon Haji Malut

Senin, 20 Maret 2023 - 09:01 WIB

Sambut Bulan Suci Ramadhan, Warga Diimbau Jaga Toleransi

Kamis, 15 Desember 2022 - 14:54 WIB

Rayakan Hari IBU ke 94, Dinas PPPA Malut Resmikan Bangunan Kantor

Sabtu, 10 Desember 2022 - 16:10 WIB

Wagub Malut Terima Empat Sertifikat WBTB 2022 dari Presiden RI

Kamis, 8 Desember 2022 - 15:40 WIB

Terbaik Terapkan Sistem Merit, AGK Dapat Penghargaan Dari KASN

Senin, 21 November 2022 - 16:25 WIB

200 LO Sail Tidore Dapat Pembekalan Dari Biro Adpim Malut

Berita Terbaru

Maluku Utara

Harga Nikel Turun, Pendapatan Harita Grup Naik 26 Persen

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:50 WIB