TERNATE, Teluknews – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Maluku Utara, Achmad Hatari memastikan terus menagih uang sebesar Rp 350 kepada Djasman Abubakar.
Tagihan dilayangkan lantaran Djasman tidak mampu memenuhi 30 ribu suara yang sebelumnya dijanjikan kepada Hatari.
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Maluku Utara, Achmad Hatari menyatakan tetap menagih uang dimaksud kepada Djasman Abubakar.
Doktor Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjajaran ini mengaku, Rp 350 juta untuk mendanai saksi Partai NasDem itu bakal ditagih selepas semua tahapan Pemilu 2024 selesai.
“Setelah pemilu. Saudara Djasman harus kembalikan,” tandas Hatari ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (7/3).
Djasman Abubakar dikonfirmasi tak merespon walau pesan yang dikirim sudah tercentang biru, tanda pesan kalau sudah dibaca.
Sampai berita ini dipublis, Sekretaris DPD NasDem Kota Ternate itu belum memberikan penjelasan atau tanggapan.
Sudah Dipikirkan
Achmad Hatari sedari awal sudah berkeinginan meminta kembali fulusnya itu. Menurutnya, keinginannya meminta ulang uang ratusan juta yang dikeluarkan tersebut setelah gagal mendapat mendapat suara signifikan pada Pemilu DPR RI dapil Maluku Utara.
Perolehan suara alumnus Akademi Ilmu Administrasi dan Akuntansi Jayapura dan Universitas Negeri Cendrawasih ini di bawah harapan dan tak sesuai dijanjikan oleh Djasman.
Hatari mengatakan, uang ratusan juta tersebut diberikan selain diminta langsung oleh Djasman Abubakar, pertimbangannya ialah dengan kompensasi 30 ribu suara di Kota Ternate, khususnya di dapil Kota Ternate 2- Ternate Selatan dan Moti.
Masih Bungkam
Djasman sendiri masih menutup mulut soal dana saksi yang bersumber dari Hatari. Teluknews sudah mencoba mengkonfirmasi kepadanya semenjak pertama kali mencuat kabar kalau Hatari bakal meminta kembali uang tersebut.
Sejak Selasa 27 Februari 2024, redaksi teluknews sudah mengirim pesan singkat konfirmasi. Namun hingga berita diunggah tak kunjung dibalas.
Kamis 7 Maret 2024, ia kembali dihubungi lewat pesan WhatshApp. Namun tak ada balasan apapun dari bekas politikus PDIP itu.
Pesan yang masuk di ponselnya pun sama, hanya dibaca tapi enggan direspon.